Industri video game berada di pusat gangguan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Aktor permainan video, yang telah menjadi suara dan wajah karakter ikonik di dunia virtual selama bertahun-tahun, saat ini sedang melakukan aksi mogok massal. Inti perdebatan adalah penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam industri game. Para aktor merasa bahwa hak mereka sebagai profesional kreatif terancam oleh semakin cepatnya perkembangan teknologi AI.
Selama setahun terakhir, telah terjadi diskusi antara Video Game Actors Guild dan perusahaan-perusahaan game papan atas. Perdebatan utama adalah penggunaan AI untuk menciptakan kembali suara, wajah, dan gerakan aktor tanpa persetujuan aktor atau kompensasi yang layak. Perusahaan game mengklaim bahwa AI dapat meningkatkan efisiensi produksi dan memberikan pengalaman bermain game yang lebih realistis. Namun para aktor khawatir bahwa teknologi akan menggantikan peran mereka dan merendahkan nilai pekerjaan mereka.
Mengapa? Beberapa
game besar mungkin mengalami penundaan
produksi. Selain itu, aktor yang
mogok juga menghadapi kesulitan keuangan akibat berkurangnya pendapatan. Namun
para aktor bertekad untuk terus berjuang demi
perlindungan yang tepat.
Argumen Keduabelah Pihak
Para Aktor:
1. Hak atas citra: Para aktor memiliki hak atas penggunaan
citra mereka. Penggunaan AI untuk mereplikasi penampilan mereka tanpa izin
adalah pelanggaran hak cipta.
2. Kompensasi yang adil: Para aktor berhak mendapatkan
kompensasi yang layak atas penggunaan suara, wajah, dan gerakan mereka dalam
produk komersial.
3. Ancaman terhadap pekerjaan: Penggunaan AI yang berlebihan
dapat mengurangi kebutuhan akan aktor manusia dalam industri game.
Perusahaan Game:
1. Efisiensi: AI dapat meningkatkan efisiensi produksi dan
mengurangi biaya.
2. Inovasi: AI memungkinkan terciptanya pengalaman bermain
yang lebih realistis dan interaktif.
3. Tantangan teknis: Perusahaan game berargumen bahwa sulit
untuk menetapkan aturan yang jelas mengenai penggunaan AI dalam industri yang
terus berkembang.
Para pelaku video game dan game yang mereka ciptakan
merupakan konflik yang menjadi isu bagi industri kreatif di era etika digital.
Sementara penggunaan AI membawa banyak peluang, ia juga menimbulkan pertanyaan
penting tentang hak cipta, perlindungan data, dan masa depan pekerjaan.
Ini merupakan masalah besar bagi industri game, sebagaimana mogoknya para aktor video game. Industri game dan industri kreatif lainnya akan menghadapi tantangan serupa saat mereka terus berjuang melawan penyalahgunaan AI.
Perlunya Bantuan untuk Mendukung Tenaga Kerja Kreatif.
Kita semua menikmati
karya aktor, penulis, dan seniman
lainnya. Oleh karena itu menjadi tanggung jawab kita untuk mendukung mereka
dalam perjuangannya mendapatkan perlakuan yang adil. Dengan mendukung para
aktor video game yang hebat, kami berjuang demi masa depan yang lebih baik bagi
semua kreator.