Pemerintah AS Izinkan Nvidia Ekspor Chip H20 ke China

Abdulloh
0

Produsen chip memprediksikan pembatasan tersebut akan mengurangi penjualan senilai US$8 miliar pada Juli. CEO Nvidia Jensen Huang telah bertemu dengan Trump pada Rabu (6/8/2025), kata dua sumber yang mengetahui masalah tersebut kepada Reuters. Seorang juru bicara Nvidia menolak berkomentar. Sementara seorang juru bicara Gedung Putih tidak segera menanggapi permintaan komentar. Perusahaan tersebut mengatakan pada Juli bahwa mereka mengajukan permohonan ke pemerintah AS untuk melanjutkan penjualan unit pemrosesan grafis H20 ke China, dan telah dijamin akan mendapatkan lisensi dalam waktu dekat

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Pemerintah AS Izinkan Nvidia Ekspor Chip H20 ke China", Klik selengkapnya di sini: https://teknologi.bisnis.com/read/20250809/84/1900783/pemerintah-as-izinkan-nvidia-ekspor-chip-h20-ke-china.
Penulis : Annasa Rizki Kamalina
Editor : Novita Sari Simamora

Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:
Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS

Pemerintah AS Izinkan Nvidia Ekspor Chip H20 ke China 

Seorang pejabat di Departemen Perdagangan AS menyampaikan bahwa pemerintah mulai menerbitkan lisensi kepada Nvidia untuk mengekspor chip H20 ke China. Melansir dari Reuters, Sabtu (9/8/2025), hal ini dengan demikian menghilangkan hambatan signifikan bagi akses perusahaan pionir AI tersebut ke pasar utama. Bulan lalu, AS telah mencabut larangan atas penjualan chip H20 ke China yang ditetapkan April 2025. Perusahaan telah menyesuaikan mikroprosesor tersebut khusus untuk pasar China untuk mematuhi kendali ekspor chip AI era Biden.

 Produsen chip memprediksikan pembatasan tersebut akan mengurangi penjualan senilai US$8 miliar pada Juli. CEO Nvidia Jensen Huang telah bertemu dengan Trump pada Rabu (6/8/2025), kata dua sumber yang mengetahui masalah tersebut kepada Reuters. Seorang juru bicara Nvidia menolak berkomentar. Sementara seorang juru bicara Gedung Putih tidak segera menanggapi permintaan komentar. Perusahaan tersebut mengatakan pada Juli bahwa mereka mengajukan permohonan ke pemerintah AS untuk melanjutkan penjualan unit pemrosesan grafis H20 ke China, dan telah dijamin akan mendapatkan lisensi dalam waktu dekat.

 

Tidak jelas berapa banyak lisensi yang telah diterbitkan, perusahaan mana yang diizinkan Nvidia untuk mengirimkan H20, dan nilai pengiriman yang diizinkan. Nvidia mengungkap pada April bahwa mereka memperkirakan beban senilai US$5,5 miliar terkait pembatasan tersebut. Pada Mei, Nvidia mengatakan beban kuartal pertama yang sebenarnya akibat pembatasan H20 senilai US$1 miliar lebih rendah dari perkiraan karena mereka dapat menggunakan kembali beberapa bahan. The Financial Times pertama kali melaporkan perkembangan pada Jumat. Nvidia mengatakan bulan lalu bahwa produknya tidak memiliki “pintu belakang” yang memungkinkan akses atau kontrol jarak jauh setelah China mengangkat kekhawatiran tentang risiko keamanan potensial dalam chip H20.

PASAR BESAR

Izin ekspor ke China hanya berlaku untuk chip H20, sementara chip AI canggih Nvidia lainnya masih dibatasi. Pemerintah AS secara berturut-turut telah membatasi ekspor chip canggih ke China untuk menghambat pengembangan AI dan pertahanan Beijing. Meskipun hal ini telah mempengaruhi kemampuan perusahaan AS untuk sepenuhnya memenuhi permintaan yang melonjak dari China, salah satu pasar semikonduktor terbesar di dunia, hal ini tetap menjadi pendorong pendapatan penting bagi produsen chip AS. Huang mengatakan posisi kepemimpinan perusahaan dapat tergerus tanpa penjualan ke China, di mana para pengembang sedang dirayu oleh Huawei Technologies dengan chip yang diproduksi di China. 

Chip H20 sendiri awalnya dirancang Nvidia agar sesuai dengan peraturan ekspor sebelumnya yang diberlakukan oleh pemerintahan Biden, menyusul larangan penjualan GPU AI kelas atas ke China. Meskipun dirancang lebih lemah, chip tersebut kini juga terkena pembatasan baru. Pada Mei, Nvidia mengatakan H20 telah menghasilkan penjualan sejumlah US$4,6 miliar pada kuartal pertama dan China menyumbang 12,5% dari total pendapatan selama periode tersebut. 

Post a Comment

0Comments

Post a Comment (0)